Happy Birthday Sunshine

Deni, my second and youngest child is celebrating her birthday today.

Other than the interesting fact that she’s born on a holiday, Christmas, she’s turning up to be a big girl, faster than I would imagine. At her age now, six years old, she is able to give me mature advice, such as “Pa, can you not smoke in front of me ?”.  And yes, at the same time, she’s just like an ordinary little who has a love & hate relationship with her brother. One day she would comment on her brother “I don’t wanna grow up like him; fat & anooting”, but when love is in the air, she would politely hand him the TV remote control when he starts to come to watch TV. Cute !

This time, for some particular reasons, a 1993 hit from Regina Belle, “If I Could”, crossed my mind. Perhaps, this is my emotion of feeling guilty for never being satisfied with the portion of quality time with my children. Trust me, I’m always trying harder.

Happy Birthday Mbak Deni, you’re always Papa’s favourite Sunshine.

“If I Could” by Regina Belle

I’d protect you from the sadness in your eyes
Give you courage in a world of compromise
Yes, I would

If I could
I would teach you all the things I’ve never learned
And I’d help you cross the bridges that I’ve burned
Yes, I would

If I could
I would try to shield your innocence from time
But the part of life I gave you isn’t mine
I’ll watch you grow, so I can let you go

If I could
I would help you make it through the hungry years
But I know that I can never cry your tears, babe
But I would If I could

If I could
In a time and place where you don’t wanna be
You don’t have to walk along this road with me
My yesterday won’t have to be your way

If I knew
I’d try to change the world I brought you to
Now there isn’t much more that I can do
But I would If I could

If I could
I would try to shield your innocence from time
But the part of life I gave you isn’t mine
I’ll watch you grow, so I can let you go

If I could
I’d help you make it through the hungry years
But I know that I can never cry your tears
But I would If I could

Leave a comment

Filed under Uncategorized

FART GLOSSARY – I bet you didn’t realize such glossary exists.

FART GLOSSARY

Believe it or not, this probably the most enjoyable, relieving yet annoying human body biological process. I sincerely believe that everyone of us should be able to identify our own “sounds”, although it may not win you any awards, at least you learn something today. So here are a few of them.

ART FART= it’s such a beauty you want to immortalize it on canvas.

ARROGANT FART= When you think your farts don’t stink.

ASSAULT FART= A sudden attack that shoots virtual flames out your arse.

TIRE FART= You can’t control the blow out.

BEER FARTS= These come out of every ‘can’ and smell like warm beer.

JAIL FART= Been doing time inside you for quite awhile, and finally makes its great escape.

DONKEY FART= Your a** is the only one that can do it.

GHOST FART= You can’t hear it, you can’t see it, and you can’t smell it.

Fart_sounds

HOME ALONE FART= When you’re home alone and a great one is wasted on no one.

SHOE FART= When you bend over to tie your shoe laces and one escapes.

TANK FART= When you refer to your farts as ‘gas’.

OLD FART= You know how old it is by how bad it smells.

BRAIN FART= You need to fart, but nothing comes out.

ALZHEIMER F ART= A confused fart that heads the wrong way, and becomes a burp.

NOT-ME FART= When you drop a bomb in a crowded elevator, turn around to the person behind you and give a disgusted look and whisper “PIG!”

U.F.O. FART= When someone farts in crowded room, label it as a “Unidentified Foul Odor”.

Oh, you can click here to have an audible idea of what I’m talking about.

Or, get some visual ideas at here.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Michael Jackson – One day in your life

He’s many people’s idol, including mine.
Though I don’t know him personally,
I know his music has always been a part of my life,
I grew up with his hits.

This is just another tribute to Michael,
just as millions have done for him.

Thank you, Mchael …

One day in your life
Youll remember a place
Someone touching your face
Youll come back and youll look around, youll . . .

One day in your life
Youll remember the love you found here
Youll remember me somehow
Though you dont need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
Youll remember one day . . .

One day in your life
When you find that youre always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and Ill be there

Youll remember me somehow
Though you dont need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
Youll remember one day . . .

One day in your life
When you find that youre always lonely
For a love we used to share
Just call my name, and Ill be there

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Take your radio to work and Take some of that stress from Work

Banyak orang yang senang mendengarkan musik sambil bekerja di kantor, termasuk saya. Paling tidak bagi saya, musik adalah semacam penyeimbang mood, apalagi pada saat-saat yang “diluar dugaan”. Tentunya, banyak juga yang merasa jika dengan adanya musik di tempat mereka bekerja akan mempersulit untuk berkonsentrasi.

Memang, banyak sekali alasan mengapa seseorang senang dengan adanya musik di tempat kerja mereka. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah apakah musik dapat benar-benar menambah produktivitas seseorang ?

Sebuah riset yang diadakan oleh University of Illinois menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja sebanyak 6.3% terhadap sebuah kelompok responden yang mendengarkan musik di tempat kerja mereka selama empat minggu. Terus terang, saya tidak tahu persis bagaimana metode pengukuran peningkatan kinerja tersebut.

Tetapi paling tidak, kita bisa lihat dari alasan psikologis mengenai keberadaan musical score, dimana para produser film menggunakan musik untuk melakukan mood setting dalam adegan tertentu di sebuah film. Jadi kuncinya adalah pada jenis suara/musik/beat yang kita dengarkan.

Jangan kaget jika ternyata musik Rock dapat meningkatkan produktivitas kerja anda. Menurut laporan pada jurnal Neuroscience of Behavior and Physiology, pihak Russian Academy of Sciences telah berhasil mengungkapkan bahwa kemampuan seseorang untuk mengenali (mengingat) bentuk-bentuk visual, termasuk huruf dan angka, akan lebih cepat jika disambi dengan mendengarkan musik Rock atau Classical.

Jika tujuan anda adalah untuk mempertajam tingkat konsentrasi anda, maka musik yang memiliki melodi yang konstan, ringan dan tidak terlalu berdentum akan sangat membantu. Konon, jenis musik seperti ini juga baik untuk belajar karena akan dapat “menuntun” anda untuk membaca materi dengan kecepatan yang konstan agar dapat berfokus dan mengingat.. Musik-musik dari era Baroque seperti karya-karya dari Vivaldi, Bach & Handel adalah sebuah contoh yang baik.

Kebetulan bagi saya, musik yang dapat membawa saya ke alam produktivitas yang semakin dalam, lebih dalam dari sebelumnya, adalah musik lounge dan chill out. Lumayan, musik jenis ini dapat membuat saya merasa duduk di sebuah sofa besar yang empuk. Hmmm … MakNyus.

Penelitian-penelitian popular yang selama ini menganjurkan bahwa musik dapat meningkatkan produktivitas, telah memperkenalkan sebuah istilah yang disebut “Mozart Effect”. Isitlah ini diambil dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sebuah kelompok mahasiswa telah berhasil memecahkan beberapa soal matematika secaraa lebih baik sambil mendengarkan musik Classical. Efek Mozart rupanya tidak hanya terbatas pada manusia. Ada wacana bahwa sapi akan menghasilkan lebih banyak susu jika Mozart diperdengarkan.

bxp159008

Mengapa Radio ?

Saat ini, hampir semua pekerjaan yang kita lakukan di kantor adalah melalui desktop dan/atau laptop yang terhubung ke koneksi internet. Dengan banyaknya internet radio, baik yang lokal maupun internasional, telah sangat mempermudah akses kita ke musik. Hampir semua genre musik dapat kita cari & nikmati melalui internet radio. Walaupun tidak banyak memakan bandwith, namun masih ada beberapa perusahaan yang sangat membatasi penggunaan internet di kantor, sehingga pastinya ini akan mempengaruhi akses anda ke internet radio.

Bagaimana jika anda membawa sebuah radio kecil dari rumah ? Kenapa tidak ? Selain bentuknya banyak yang kini semakin mungil dan stylish, harganya pun sudah sangat terjangkau.

Di Amerika konsep promosi “Take Your Radio to Work” bagi stasiun-stasiun radio sudah sangat populer, seperti halnya Request Line. Stasiun radio berlomba-lomba menyerukan agar para pendengarnya mendengarkan stasiun radio tersebut di tempat kerja mereka dengan iming-iming hadiah, jika ketika didatangi atau di telpon crew radio tersebut mereka sedang mendengarkan radio.

Radio, dalam format apapun, akan selalu menjadi media hiburan musik yang paling terjangkau. Selain keragaman musik yang tersedia, selingan informasi diantaranya akan dapat menambah informasi bagi anda. Kecuali jika anda berkantor di lantai basement, signal radio mungkin akan agak sulit ditangkap.

Radio akan memberikan kesan bahwa hari kerja anda akan terasa lebih cepat berlalu dan yang paling penting, radio dapat menyediakan hiburan bagi anda disaat anda mengerjakan pekerjaan anda yang mungkin tidak terlalu entertaining.

Nah, jika anda sudah memutuskan untuk mencoba mendengarkan radio di kantor anda sambil bekerja, ada beberapa hal yang anda patut ingat :

  • jika ruang kerja atau kubikel anda tidak memberikan anda terlalu banyak ruang pribadi, gunakanlah headphone, agar tetangga anda tidak terganggu.
  • jika anda mendengarkan radio melalui desktop speaker, aturlah volume radio sedemikian rupa sehingga seluruh kantor tidak terganggu. Kecuali mungkin jika anda bekerja di perusahaan rekaman.
  • pastikan volume pada headphone atau desktop speaker anda masih memungkinkan anda untuk mendengar telpon di meja anda berdering dan jika ada yang memanggil anda.
  • jika anda menggunakan desktop speaker, pastikan anda mengecilkan volume-nya jika anda menerima telpon.
  • jika sewaktu-waktu anda ingin bernyanyi sambil mendengarkan musik, anda tidak perlu melakukan ini secara heboh. Dijamin, yang akan terpesona dengan suara anda adalah hanya anda sendiri.
  • melakukan dance sambil mendengarkan musik ? Mungkin tidak terlalu perlu. Hal ini akan membuat rekan kerja anda mengingatkan anda apakah sudah minum obat.

Take your radio to Work and Take some of that stress from Work.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Rasa Sayang Yang Tak Akan Pernah Habis

Akhir-akhir ini, aku agak lebih banyak meluangkan waktu untuk bisa bareng anak-anak.Mas Nino & Mbak Deni

Entah kenapa.  Enggak direncanain. Gitu deh.

Dan ternyata, banyak sekali penemuan-penemuan baru seputar mereka yang ternyata aku ndak “ngeh”.

Bahwa ternyata kalo Mdak Deni yang Drama Queen itu sekarang udah makin tinggi badannya. Dan dia ternyata adalah Fans kakaknya yang paling setia. Setiap Mas Nino ngelawak, pasti dia paling heboh ketawanya. Dan, yang paling menyentuh adalah tadi pagi, ketika dia bangun tidur & sadar kalo kakaknya udah berangkat ke sekolah duluan. Mbak Deni langsung nangis & bilang “Kok Mas Nino enggak pamit aku ?” Sedih deh.

Si Mas nya juga makin dewasa, apalagi nanti liburan sekolah rencananya mau sunatan. Doain lancar ya. Karena aku akhir-akhir ini aku sering sampe rumah cepet, jadinya kita hampir tiap hari ke Indomaret jajan es krim, naik motor. Nah kalo ini, yang seneng bukan cuma dia sih, aku juga.

Sebenarnya, sampe harus seberapa ngotot sih kita cari duit ? Sampe harus jungkir balik gimana sih kita dedikasi sama pekerjaaan ? Apa iya sepadan dengan waktu yang terambil dari anak-anak kita yang seharusnya waktu tiu buat mereka ? Paling ndak, itulah yang akhir-akhir ini ada di pikiran aku.

Dibawah ini aku mau share sebuah cerita yang aku terima di email dari seorang teman. Mudah-mudahan bisa memberi banyak pencerahan hati di dalam kita semua.

GAJI PAPA BERAPA ?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.

Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, “Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”

“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. “Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew.

Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.

“Tapi Papa.”

Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur.

Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Andrew

“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.

“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata.

Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Notice this..

“To the world you may be just one person, but to one person you may be the world”

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Sukses Tanpa Gelar Universitas ?

Sebenernya apa yang saya mau bahas kali ini adalah sebuah pertanyaan yang selalu menghantui diri saya sejak beberapa tahun terakhir ini.

Saya mungkin adalah satu dari segelintir orang yang diberikan nikmat rizki oleh Allah untuk dapat memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi keluarga secara cukup, walaupun belum/tidak memiliki gelar akademis setingkat S1. Memang, saya percaya dan yakin sepenuhnya kok, bahwa pendidikan itu tidak hanya penting, tapi juga perlu. Dan saya tidak pernah berusaha untuk menutupi kekurangan saya yang satu ini. Untuk apa ? Inila apa adanya saya. Lagipula, It’s never too late to learn, right ?

Banyak sekali yang telah kita baca/dengar mengenai kisah sukses seseorang tanpa mereka sendiri memiliki gelar Universitas, seperti beberapa nama penting dibawah ini.

George Washington : Presiden AS Pertama. Pada usia 16 tahun, ia sudah bekerja sebagai surveyor.

Abraham Lincoln : Presiden AS ke 16th. Oleh para koleganya, ia dijuluki sebagai otodidak.

Harry S Truman : Presiden AS ke 33. Pengalaman bekerjanya hanyalah mengurus peternakan milik keluarganya dan setelah itu mengabdi pada Missouri National Guard.

Thomas Edison : Seorang pencipta/inventor sekaligus pengusaha. Karena bertahun-tahun mengidap penyakit di masa kecilnya, karir pendidikannya dimulai sangat terlambat. Pendidikan formal hanya dilewati selama tiga bulan saja, setelah itu ia bersekolah di rumah dengan ibunya.

John D. Rockefeller : seorang industrialis dari Amerika, penemu Standard Oil yang kini bernama Exxon/Mobil. Ia juga penemu dari Rockefeller Foundation (1913) yang berfokus pada bidang kesehatan umum, pelatihan kesehatan dan kesenian.

Walt Disney : Ia tidak pernah lulus dari SMU. Pada akhirnya is mendapat gelar kehormatan, namun setelah menjadi sangat sukses.

Bill Gates : Chairman dan chief software architect of Microsoft Corporation. Ia sempat kuliah di Harvard, lalu drop out di tahun keduanya.

Steve Jobs : Penggagas Apple Computers dan CEO dari Pixar ini sebenarnya sempat kuliah di Reed college di kota Portland, namun ia drop out.

Michael Dell : Pemilik perusahaan perangkat komputer DELL ini sempat kuliah namun drop out dari University of Texas at Austin.

Larry Ellison : Salah satu pendiri Oracle Corporation. I drop out dari University of Illinois.

Paul Allen : Ia juga adalah salah satu pendiri Microsoft dan adalah salah satu dari tiga orang terkaya di dunia. Ia drop out dari Washington State University setelah empat semester.

Richard Branson : Pada tahun1970, Ia mendirikan Virgin sebagai penjual album musik via mail order (pos), lalu tidak lama setelah itu ia mendirikian beberapa gerai ritel di London dan juga perusahaan rekaman serta perusahaan penerbangan Virgin Atlantic Airways pada tahun 1980.

Peter Jennings : Pembawa acara berita selama 40 tahun pada jaringan televisi Amerika, ABC.

Larry King : Ia memulai karir di bidang jurnalisme pada pertengahan tahun 50an dan sejak tahun 1985 sudah menjadi pembawa acara talkshow “Larry King Live: di jaringan CNN. Konon, selama karirnya, ia telah melakukan 40 ribu wawancara denga politisi, atlit, bintang film dan tokoh pembuat berita lainnya (Manohara ?)

Buckminster Fuller : Ia adalah arsitek, penulis, designer, futuris dan inventor. Ia adalah orang merancang bola resmi FIFA yang hingga kini masih digunakan. Molekul karbon yang allotrope diberi nama Fullereness oleh para ahli karena kemiripannya dengan Geodesic Dome, sebuah hasil kreasi arsitektur dari Buckminster Fuller.

Ada juga beberapa artis dunia yang sukses tanpa gelar universitas, seperti Elvis Presley, Eddie Murphy, Jon Bon Jovi, Sarah Michelle Gellar (padahal waktu SMU dia langganan juara kelas), Britney Spears (nggak heran kalo yang ini) dan Steve Martin. Nah, kalo artis lokasl mau ikut dalam daftar ini, mungkin jadinya akan sangat panjang.

Jika dilihat benang merahnya, tidak semua tokoh-tokoh yang disebut diatas adalah seorang pengusaha, tapi ada juga yang sukses sebagai seorang pekerja (karyawan). Memang, jika kita melihat bidang entertainment, sukses lebih karena adanya bakat dari artis tersebut, ditambah kemujuran dan manager yang rajin mecarikan jobuntuk artis tersebut.

Dalam buku “Sukses Tanpa Gelar” yang ditulis oleh Andrias Harefa (dirilis pertama kali pada tahun 1998), dibicarakan tentang arti sukses dan bagaimana keterkaitannya dengan kepuasan batin, kebahagiaan, kedamaian hati, kemodernan, dan bahkan kesehatan jiwa. Selanjutnya, masih dalam buku ini, dikatakan bahwa sukses tetap mungkin dicapai walaupun kita tidak punya koneksi, belum bisa berbahasa Inggris, ataupun tidak pandai menggunakan komputer. Yang paling penting adalah adanya kemauan belajar, kesediaan bekerja keras, keberanian untuk bersikap jujur, optimis dan antusias, ketekunan dan kesabaran, kemampuan mensyukuri rahmat, serta nilai-nilai dan sifat-sifat positif lainnya yang merupakan bagian dari roh keberhasilan, yang seharusnya ada dalam diri setiap manusia. Roh keberhasilan ini perlu digugah lewat proses penyadaran, yang diikuti proses pembelajaran, dan proses pembentukan kebiasaan yang positif secara berkesinambungan. Pemikiran seperti ini sudah lama saya terapkan, terus terang saya tidak punya takaran akan keberhasilan/efektifitas ini terhadap saya. Tetap, saya terus menjalakannya.

Terlepas dari definisi seseorang akan arti “sukses” itu sendiri, dan apalagi jika kita saat ini masih harus jadi seorang karyawan karena keluarga kita tidak aya raya dan mungkin kita belum punya nyali dan modal untuk memulai bisnis sendiri, adakah arti dari pengalaman kerja sebagai pembanding dari ketiadaan gelar universitas ?

Terbayang oleh saya, sebuah keadaan yang serba salah yang mungkin dialami oleh para praktisi HRD, dimana orang tersebut harus memilih yang belum punya gelar tapi pengalaman kerja dan ketrampilan yang lumayan atau yang punya gelar S1 atau bahkan S2, tapi minim pengalaman kerja dan minim ketrampilan. Pada akhirnya, mungkin yang memiliki gelar akan lebih “dilihat”. Jangan salahkan orang HRD-nya, Ia melakukan itu karena peraturannya mengharuskannya melakukan itu.

Pada situasi manakah anda berada ? Sudah seberapa jauhkah gelar anda membawa anda ? Cukup jauh, kurang jauh, terlalu jauh ? Jika anda tidak/belum bergelar, apakah rencana anda ? Saya akan sangat menghargai sumbangan pendapat anda, karena bagaimanapun, percaya atau tidak. inilah realitas yang banyak dihadapi oleh talent market.

Saya yakin, setelah membaca pendapat anda, saya akan bisa tidur jauh lebih tenang, lelap dan lebih dalam dari sebelumnya.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

“Everything She Wants”
Wham, 1984

Uh huh huh…
Oh yeah…
Work…work…

Somebody told me,
Boy, everything she wants is everything she sees…
I guess I must have loved you.
cause I said you were the perfect girl for me,
Maybe…
But now were six months older…
And everything you want and everything you see,
Is out of reach…not good enough…
I dont know what the hell you want from me but boy…

Uh huh huh…
Oh…oh…
Uh huh huh…
Doo doo doo…
La la la la…

Somebody tell me,
Wont you tell me…
Why I work so hard for you?
All to give you money
All to give you money…

Some people work for a living,
Some people work for fun,
Girl, I just work for you.
They told me marriage was a give and take,
Well, show me you can take youve got some giving to do.
And now you tell me that youre having my baby,
Ill tell you that Im happy if you want me to…
One step further and my back will break,
If my best isnt good enough
Than how can it be good enough for two?
I cant work any harder than I do…

Somebody tell me,
Wont you tell me…
Why I work so hard for you?
All to give you money,
All to give you money…

Oh…
Why do I do the things I do?
Id tell you if I knew.
My god…
I dont even think that I love you….
Wont you tell me…
Tell me…tell me…tell me…

How could you settle for a boy like me,
When all I could see was the end of the week…
All the things we sign,
And the things we buy,
Aint gonna keep us together…
Its just a matter of time.

My situation,
Never changes.
Walking in that manner through that door,
Like a stranger,
But the wages…
I give you all you say you want is love…

And all I can see is the end of the week,
All the things we sign,
And the things we buy,
Aint gonna keep us together…
Girl, its just a matter of time.
(return to top)

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Mellow low low …

Punya perasaan sentimentil itu serba salah ya. Tapi kan katanya itu human nature. Maksudnya ya, kalo kita emang manusia normal, ya punya perasaan sentimentil itu boleh2 aja. Tapi trus, kalo sampe “dihantui” perasaan ini gimana ?

Contohnya gini … lagi di lampu merah, ngeliat anak2 kecil yang minta-minta, trus jadi inget sama anak2 di rumah, yang serba kecukupan, yang punya segudang mainan, yang punya makanan snack selemari, yang masih bisa jajan di weekend, yang … yang …. yang …. wuih, pokoknya yang masih jauh lebih daripada anak2 di jalanan itu.

Trus, blom lagi yang kalo denger lagu tertentu di radio atau dimana gitu. Jadi inget sama mantan2 pacar. Eh, kesannya punya koleksi mantan yang banyak yah ? Enggak kok … hehehheee …

Jadi yah, akhirnya kalo pas lagi ngerasa sentimentil mesti ngapain, dong ?

Leave a comment

Filed under Uncategorized